Sabtu, 21 Desember 2013

Menganalisis Jurnal




Pengaruh dan Metode E-learning terhadap Prestasi Akademik

Mengkaji ulang  3 jurnal tentang teknologi dan pengaruhnya dengan prestai akademik.Saya memilih jurnal tentang pengaruh dan pengembangan e-learning terhadap mahasiswa.
Soekartawi (2008) menyebutkan bahwa e-learning atau electronic learning kini semakin dikenal sebagai salah satu cara untuk mengatasi masalah pendidikan, baik di negara-negara maju maupun di negara yang sedang berkembang. Banyak orang menggunakan istilah yang berbeda-beda dengan e-learning, namun pada prinsipnya e-learning adalah pembelajaran yang menggunakan jasa elektronika sebagai alat bantunya.
e-learning terdiri dari dua bagian, yaitu ‘e’ yang merupakan singkatan dari ‘electronica’ dan ‘learning’ yang berarti ‘pembelajaran’. Jadi e-learning berarti pembelajaran dengan menggunakan jasa bantuan perangkat elektronika. Jadi dalam pelaksanaannya e-learning menggunakan jasa audio, video atau perangkat komputer atau kombinasi dari ketiganya.
Jaya Kumar C. Koran (2002), mendefinisikan e-learning sebagai sembarang pengajaran dan pembelajaran yang menggunakan rangkaian elektronik (LAN, WAN, atau internet) untuk menyampaikan isi pembelajaran, interaksi, atau bimbingan. Ada pula yang menafsirkan e-learning sebagai bentuk pendidikan jarak jauh yang dilakukan melalui media internet. Sedangkan Dong (dalam Kamarga, 2002) mendefinisikan e-learning sebagai kegiatan belajar asynchronous melalui perangkat elektronik komputer yang memperoleh bahan belajar yang sesuai dengan kebutuhannya.
Ada 4 Karakteristik e-learning, antara lain :
1.     Memanfaatkan jasa teknologi elektronik; di mana guru dan siswa, siswa dan sesama siswa atau guru dan sesama guru dapat berkomunikasi dengan relatif mudah dengan tanpa dibatasi oleh hal-hal yang protokoler.
2.    Memanfaatkan keunggulan komputer (digital media dan computer networks).
3.    Menggunakan bahan ajar bersifat mandiri (self learning materials) disimpan di komputer sehingga dapat diakses oleh guru dan siswa kapan saja dan di mana saja bila yang bersangkutan memerlukannya.
4.    Memanfaatkan jadwal pembelajaran, kurikulum, hasil kemajuan belajar dan hal-hal yang berkaitan dengan administrasi pendidikan dapat dilihat setiap saat di komputer.


      • *       Disain Model Pembelajaran E-Learning
      Model pembelajaran e-learning yang dikembangkan pada FK Unimus adalah dengan beberapa bentuk yang di antaranya adalah
  • ·         Penelurusan Referensi, Penelusuran rerensi yang disarankan bagi mahasiswa adalah dengan menggunakan mesin pencari (search enggine) misalnya www.google.co.id, di samping penelusuran menggunakan mesin pencari umum, juga disarankan kepada mahasiswa untuk memanfaatkan portal ensiklopedi misalnya ensiklopedia bebas.

  • ·         E-Book, e-book adalah buku elektronik yang tersedia di internet, baik yang bebas maupun yang berbayar, direkomendasikan kepad mahasiswa untuk dapat mendownload buku-buku elektronik sesuai dengan materi-materi perkuliahan.

  • ·         e-Jurnal, Jurnal elektronik sangat banyak yang telah dipublikasikan baik itu jurnal lokal,jurnal regional, jurnal nasional, maupun jurnal internasional. Jurnal-jurnal tersebut ada yang bebas dan ada pula yang berbayar, Jurnal bebas dapat didownload langsung oleh mahasiswa,sedangkanyang berbayar Unimus bekerjasama dengan Ditjen Dikti Depdiknas telah berlangganan Jurnal Internasional yang diantaranya adalah ProQuest, Cengage (Gale),EBSCO, dan jurnal jurnal lain yang memuat referensi kedokteran.
  •  
     
  • Kelebihan dan Kekurangan E-Learning
Petunjuk tentang manfaat penggunaan internet, khususnya dalam pendidikan terbuka dan jarak jauh (Elangoan, 1999; Soekartawi, 2002; Mulvihil, 1997; Utarini, 1997), antara lain:
1.     Tersedianya fasilitas e-moderating di mana guru dan siswa dapat berkomunikasi secara mudah melalui fasilitas internet secara regular atau kapan saja kegiatan berkomunikasi itu dilakukan dengan tanpa dibatasi oleh jarak, tempat dan waktu.
2.    Guru dan siswa dapat menggunakan bahan ajar atau petunjuk belajar yang terstruktur dan terjadual melalui internet, sehingga keduanya bisa saling menilai sampai berapa jauh bahan ajar dipelajari.
3.    Siswa dapat belajar atau me-review bahan ajar setiap saat dan di mana saja kalau diperlukan mengingat bahan ajar tersimpan di komputer.
4.    Bila siswa memerlukan tambahan informasi yang berkaitan dengan bahan yang dipelajarinya, ia dapat melakukan akses di internet secara lebih mudah.
5.    Baik guru maupun siswa dapat melakukan diskusi melalui internet yang dapat diikuti dengan jumlah peserta yang banyak, sehingga menambah ilmu pengetahuan dan wawasan yang lebih luas.
6.    Berubahnya peran siswa dari yang biasanya pasif menjadi aktif.
7.    Relatif lebih efisien. Misalnya bagi mereka yang tinggal jauh dari perguruan tinggi atau sekolah konvensional.

Walaupun demikian pemanfaatan internet untuk pembelajaran atau e-learning juga tidak terlepas dari berbagai kekurangan. Berbagai kritik (Bullen, 2001, Beam, 1997), antara lain:
1.      Kurangnya interaksi antara guru dan siswa atau bahkan antar siswa itu sendiri. Kurangnya interaksi ini bisa memperlambat terbentuknya values dalam proses belajar dan mengajar.
2.      Kecenderungan mengabaikan aspek akademik atau aspek sosial dan sebaliknya mendorong tumbuhnya aspek bisnis/komersial.
3.      Proses belajar dan mengajarnya cenderung ke arah pelatihan daripada pendidikan.
4.      Berubahnya peran guru dari yang semula menguasai teknik pembelajaran konvensional, kini juga dituntut mengetahui Jurnal Ilmiah Foristek Vol. 2, No. 1, Maret 2012 148 teknik pembelajaran yang menggunakan ICT.
5.      Siswa yang tidak mempunyai motivasi belajar yang tinggi cenderung gagal.
6.      Tidak semua tempat tersedia fasilitas internet.
7.      Kurangnya tenaga yang mengetahui dan memiliki ketrampilan internet.
8.      Kurangnya penguasaan bahasa komputer.

Kesimpulan
Dari 3 jurnal yang saya analisis  e-learning adalah proses pembelajaran yang dituangkan melalui teknologi internet. Untuk menambah daya tarik pembelajaran perlu di desain seperti layaknya pembelajaran konvensional. Di sini perlunya pengembangan model e-learning yang tepat sesuai dengan kebutuhan.
Prototype modul e-learning yang dikembangkan sesuai dengan existing system yang diamati penulis adalah terbagi dua, yaitu : konten dosen dan konten mahasiswa. Konten dosen mempunyai aksesibitas luas, seperti : membuat soal, membuat pengumumasn akademik, meng-upload materi pelajaran, memeriksa dan mengumumkan hasi ujian. Sedangkan konten mahasiswa, hanya terbatas pada akses melihat saja (pengumuman akademik, hasil ujian), mengikuti ujian, men-download materi pelajaran dan tugas.
Pembelajaran dengan e-Learning ada pengaruh yang signifikan ketersediaan fasilitas teknologi informasi, kemampuan memanfaatkan teknologi informasi, dan keaktifan mahasiswa memanfaatkan teknologi informasi terhadap prestasi belajar mahasiswa, yang sebelumnya dalam pembelajaran konvensional hasil belajar mahasiswa masih relatif rendah, sedangkan setelah menerapkan e-learning prestasi belajar mahasiswa menjadi lebih meningkat.

  Daftar Pustaka :

Hasbullah. Somantri, Maman.2008.”Pengembangan Model Belajar e-Learning untuk Meningkatkan Kualitas Proses dan Hasil Belajar Mahasiswa pada Mata Kuliah Energi dan Konversi”.http://jurnal.upi.edu/penelitian-pendidikan/view/556/pengembangan-model-pembelajaran--e-learning-untuk-meningkatkan-kualitas-proses-dan-hasil-belajar-mahasiswa-pada-mata-kuliah-energi-dan-konversi.html),18 Desember 2013.


Fathurrohman, Akhmad.2010.”Pengaruh Pengembangan Model Pembelajaran Model e-Learning pada Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Semarang”.[diunduh 2013 Desember 18];3(1):3.Tersedia pada: http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=2&cad=rja&ved=0CDUQFjAB&url=http%3A%2F%2Ffathur.dosen.unimus.ac.id%2Ffiles%2F2011%2F11%2Fartikelku2010.pdf&ei=ynGyUuKVNsKPrQejhYD4Aw&usg=AFQjCNE9kchtVf7aB18MqJI8TK50v4U8AA&sig2=dfoD4h8CqtKHSkVqoIoAcw&bvm=bv.58187178,d.bmk