Kamis, 30 Oktober 2014

Psikologi Manajemen

Manfaat Strukrur Fungsional, Struktur Divisional, Kerugian Struktur Fungsional dan Struktur Divisional

Tugasn ke-5

A. Struktur Fungsional
     Pada Struktur fungsional, para pekerja dengan kecakapan kerja yang hampir sama melakukan tugas-tugas yang sejenis ditempatkan secara bersama dalam kelompok-kelompok formal. kelompok-kelompok ini secara khusus dibentuk dari para pekerja yang terbagi dalam keahlian teknik, kepentingank-kepentingan dan tanggung jawab.Struktur fungsional baik digunakan dalam organisasi kecil dan organisasi yang tidak begitu kompleks yang berhubungan dengan satu atau beberapa pelayanan. 
Keuntungan yang di dapatkan jika menggunakan struktur fungsional adalah :
  • Skala ekonomis dengan penggunaan daya secara efisien
  • Komunikasi dan jaringan keputusannya relatif sederhana
  • Pemecahan masalah skala tinggi
  • Jenjang karir yang jelas dalam fungsi-fungsi
  • Mempermudah pengukuran output dan hasil dari setiap fungsi
B. Struktur Divisional
    Pada struktur divisional dapat digunakan dengan mengelompokkan para pekerja dengan kecakapan kerja dan tugas-tugas yang beragam namun bekerja untuk produk yang sama, melayani pelanggan-pelanggan yang sama dan atau beroperasi pada daerah geografis yang sama.
  • Struktur produk : dikelompokkan bersama para pekerja dan aktivitas pekerjaan mereka pada satu produk dan jasa.
  • Struktur geografi : disebut dengan struktur wilayah. Struktur ini mengelompokkan bersama para pekerja dan kegiatan yang dilakukan di lokasi atau daerah yang sama.
  • Struktur pelanggan : mengelompokkan bersama pekerjaan dan aktivitas untuk melayani pelanggan yang sama.
Keuntungan dari struktur divisional adalah :
  • Fleksibilitas yang tinggi dalam merespon perubahan lingkungan
  • meningkatnya koordinasi antar departemen fungsional
  • kesempatan karir lebih terbuka
  • spesialisasi pada setiap divisi dapat dipertahankan
  • keahlian yang difokuskan pada pelanggan, produk dan daerah khusus
  • perkembangan dan penurunan ukuran mudah dengan menambah atau menghapus divisi-divisi
c. Kerugian Struktur Fungsional dan Struktur Divisonal
   1. Kekurangan Struktur Fungsional
  • Dapat mendorong timbulnya persaingan dan konflik antar fungsi
  • Mengakibatkan sulitnya koordinasi diantara bidang-bidang fungsional
  • Dapat menyebabkan tingginya biaya koordinasi antar fungsi
  • Identifikasi karyawan dengan kelompok spesialis dapat membuat perubahan menjadi sulit
  • Hilangnya tanggung jawab yang jelas terhadap produk atau pelayanan pengiriman serta inovasi yang lambat dalam menjawab lingkungan
   2. Kekurangan Struktur Divisional
  • mengakibatkan turunnya komunikasi antara spesialisasi fungsional
  • Sangat potensial untuk menimbulkan persaingan antar divisi
  • Pendelegasian yang besar dapat menimbulkan masalah
  • Menurunkan skala ekonomi
  • Menciptakan persaingan yang tidak sehat
    Contoh Kasus dan Analisisnya
      Sebuah perusahaan rumah sakit X membedakan perhatian pada rumah sakit dan laboratorium pelanggannya. Struktur pelananggan disini unuk membedakan perhatian pelanggan rumah sakit dan laboratorium dan keunggulan utama dari struktur ini adalah kemampuan untuk melayani kebutuhan-kebutuhan dari kelompok pelanggan berbeda.

Daftar Pustaka :
Schermerhorn, J. R., (2003). Manajemen.Jogjakarta : Andi Yogyakarta
Handoko, T. H., (2009).Manajemen. Jogjakarta : BPFE-YOGYAKARTA
Samuel. C. C., Peter. P. J., Strategic Management.McGraw-Hill, 1990,p. 125
Dr.Mahmud M. H. MBA., (2003). Managemen Edisi Revisi. Yogyakarta: Akademi Managemen Perusahaan YKPN

Selasa, 21 Oktober 2014

Psikologi Manajemen


Definisi Pengorganisasian dan Struktur Pengorganisasian serta Fungsinya

Tugas ke-4

A. Definisi Pengorganisasian (Organizing)
      Organisasi menurut Stoner adalah organisasi suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang di bawah pengarah manajer mengejar tujuan bersama.
      Menurut James D. Mooney, organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama.
        Menurut Chester I. Bernard, organisai merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.

B. Definisi Struktur Organisasi
           Struktur organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian serta posisi yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasional untuk mencapai tujuan yang diharapkan dan diinginkan. Struktur organisasi menggambarkan dengan jelas pemisahan kegiatan pekerjaan antara yang satu dengan yang lain dan bagaimana hubungan aktivitas dan fungsi dibatasi. Dalam struktur organisasi yang baik harus menjelaskan hubungan wewenang siapa melapor kepada siapa, jadi ada satu pertanggung jawaban apa yang akan di kerjakan.

C. Pengorganisasian sebagai Fungsi Manajemen

    1. Organisasi Formal
     Adalah kumpulan dari dua orang atau lebih yang meningkatkan diri dengan suatu tujuan bersama secara sadar serta dengan hubungan kerja yang rasional.
Contoh : Sekolah, Negara dan lain sebagainya,

    2. Organisasi Informal
      Kumpulan dari dua orang atau lebih yang terlibat pada suatu aktifitas serta tujuan bersama yang tidak disadari.
Contoh : arisan ibu-ibu, belajar kelompok, camping ke gunung dan lain-lainnya.


Sumber :
Dr. Mahmuh M, Hanafi, MBA. (2003). Managemen Edisi revisi. Yogyakarta: Akademi Managemen Perusahaan YKPN
Handoko, T. Hani. (2009). Manajemen. Yogyakarta: BPFE-YOGYAKARTA
Mulyono. (2008). Manajemen Administrasi dan Organisasi Pendidikan. Yogyakarta: Ar- Ruzz Media
Stoner, James A.F. (1996) Manajemen Edisi Kedua Jilid 1. Jakarta: Erlangga

Jumat, 17 Oktober 2014

Psikologi Manajemen

Manfaat Perencanaan dan Jenis Perencanaan dalam Organisasi

Tugas ke-3

A. Manfaat Perencanaan
Perencanaan mempunyai banyak manfaat, diantaranya adalah sebagai berikut :
a. Membantu manajemen untuk menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan lingkungan.
b. Membantu dalam kristalasi persesuaian dalam masalah-masalah utama.
c. Memungkinkan manajer memahami keseluruhan gambaran operasi lebih jelas.
d. Pemilihan berbagai alternatif terbaik.
e. Standar pelaksanaan dan pengawasan.
f. Penyusunan skala prioritas, baik sasaran maupun kegiatan.
g. Menghemat pemanfaatan sumber daya organisasi.
h. alat memudahkan dalam berkoordinasi dengan pihak terkait.
i. Membuat tujuan lebih khusus, terperinci dan lebih mudah dipahami.
j. Meminimumkan pekerjaan yang tidak pasti.
k. Menghemat waktu, usaha dan dana

B. Jenis Perencanaan dalam Organisasi
     Melihat tingkat hirarkis, ada tiga jenis perencanaan : perencanaan strategis, taktis dan operasional.
     1. Perencanaan Strategis
Perencanaan strategi dianggap oleh organisasi secara keseluruhan dan dihasilkan oleh tingkat         hirarki yang lebih tinggi dari sebuah organisasi. Berkaitan dengan tujuan jangka panjang dan strategi dan tindakan untuk mencapainya.
Perencanaan ini merupakan proses dimana eksekutif / top manajer meramal arah jangka panjang dari suatu entitas dengan menetapkan target spesifik pada kinerja, dengan mempertimbangkan kondisi internal dan eksternal untuk melakukan tindakan perencanaan yang dipilih.
Perencanaan strategis juga merupakan suatu hal untuk merencanakan strategi dalam segala hal, atau dalam kehidupan sehari-hari setiap orang.

     2. Perencanaan Taktis / Taktik
Pada tingkat kedua dari perencanaan, taktis, kinerja berada dalam setiap area fungsional bisnis, termasuk sumber daya tertentu. Perkembanganya terjadi oleh tingkat organisasi menengah, bertujuan untuk efisiensi penggunaan sumber daya yang tersedia untuk jangka menengah proyeksi. Dalam perusahaan besar dengan mudah mengidentifikasi tingkat perencanaan, yang di berikan oleh setiap kepala bagian.

      3. Perencanaan Operasional
Perencanaan Operasional ini dilakukan pada karyawan di tingkat terendah organisasi. Membuat perencanaan kecil sebuah organisasi dan merinci bagaimana tujuan akan dicapai. Bahkan semua titik dasar perencanaan terjadi di tingkat operasional, yang sangat mempengaruhi dan menentukan, bersama dengan hasil taktik.
Tugas-tugas operasional dan skema operasi yang benar dan efisien dalam menjalani sistem pendekatan reduksionis proses khas ditutup. Hal ini dilakukan berdasarkan proses diprogram dan teknik komputasi. Ini mengubah ide menjadi kenyataan atau mengeksekusi tujuan dari suatu tindakan melalui berbagai rute, jangka pendek pekerjaan umumnya kurang dari 1 tahun.

       4. Perencanaan Normatif
Mengacu pada penciptaan standar, kebijakan serta peraturan yang ditetapkan untuk operasi organisasi. Hal ini bergantung pada pembentukan standar, metodologi dan metode untuk berfungsinya kegiatan yang direncanakan.
Standar-standar tentang pendirian aturan dan atau undang-undang dan atau kebijakan dalam setiap kelompok atau organisai.Terutama untuk menjaga pengendalian, pemantauan dan pembangunan perencanaan dan pengembangan standar dan kebijakan.


SUMBER :
Usman. H. (2008). Manajemen. Jakarta: Bumi Aksara
Handoko. H. T. (1984). Manajemen. Yogyakarta: BPFE
Wiludjeng. S. (2007). Pengantar Manajemen. Yogyakarta: Garaha Ilmu
Herujito. ajemen. Jakarta: PT.GrasindoM. Y (2001). Dasar-dasar Man

Jumat, 10 Oktober 2014

Psikologi Manajemen


Definisi Perencanaan ( Planning ) dan Langkah-Langkah dalam Menyusun Perencanaan

Tugas ke-2

A. Definisi Perencanaan ( planning )

     Perencaan merupakan suatu kegiatan atau proses yang sangat penting dalam berbagai kegiatan dalam suatu organisasi, membuat strategi untuk mencapai tujuan itu, dan mengembangkan rencana aktivitas kerja organisasi. Perencanaan dalam sebuah perusahaan dan organisasi merupakan hal penting yang harus dilakukan agar program dapat menunjang.
     Menurut Stephen Robins dan Mary Coulter perencanaan adalah sebuah proses yang dimulai dari penetapan tujuan organisasi, menentukan strategi untuk pencapaian tujuan organisasi tersebut secara menyeluruh untuk mengintegrasikan dan mengoordinasikan seluruh pekerjaan organisasi hingga tercapainya tujuan organisasi.
    Menurut Robbins dan Coulter perencanaan tersebut ada 2 macam bentuk, yaitu :
1.     Rencana formal : rencana tertulis yang telah ditetapkan dan harus dilaksanakan suatu perusahaan atau organisasi dalam jangka waktu tertentu dan merupakan rencana bersama anggota korporasi. Rencana ini dibuat untuk mengurangi ambiguitas dan menciptakan kepahaman tentang apa yang harus dilakukan untuk tujuan bersama sebuah organisasi atau perusahaan.
2.     Rencana informal : rencana yang tidak tertulis dan bukan merupakan tujuan bersama anggota suatu organisasi. Rencana ini mencangkup pada kemampuan anggota dalam hubungannya dengan seorang manager.

B. Langkah-Langkah dalam Menyusun Perencanaan 

     1. Merumuskan Misi dan Tujuan
Usaha sistematis formal untuk menggariskan wujud utama dari perusahaan, sasaran, kebijakan dan strategi untuk mencapai sasaran-sasaran dan wujud utama perusahaan yang besangkutan.

     2. Memahami Keadaan Saat ini
        Perencanaan menyangkut jangkauan masa depan dari keputusan-keputusan yang dibuat sekarang, untuk mengenal sistematis peluang dan ancaman dimasa mendatang.

   3. Mempertimbangkan Faktor Pendukung dan Penghambat Tercapainya Tujuan
      Segala kemudahan dan kemungkinan hambatan dalam usaha mencapi tujuan perlu sedini mungkin diidentifikasikan, agar persiapan dapat dilakukan.

     4. Menyusun Rencana Kegiatan untuk Mencapai Tujuan
         Tujuan dapat dicapai dengan beberapa cara, yaitu :
          a. Menyusun berbagai alternatif kebijaksaan dan tindakan-tindakan yang mungkin dapat dipilih.
          b. Menilai dan membandingkan untung rugi setiap alternatif kegiatan kebijakan
           c. Memilih dan menetapkan suatu alternatif yang paling cocok dan baik diantara alternatif-alternatif baru.

C. Contoh Kasus dan Analisisnya
      Perusahaan telekomunikasi terbesar kedua di Amerika Serikat, mengakui telah melakukan skandal akuntansi yang menyebabkan perdagangan sahamnya di bursa NASDAQ terhenti. Beberapa minggu kemudian, worldcom menyatakan diri bangkrut. Perusahaan telah memberi gambaran yang salah tentang kinerja perusahaan dengan cara memalsukan miliyaran bisnis rutin sebagai belanja modal, sehingga labanya overstated sebesar $11 milyar pada awal 2002. Perusahaan juga meminjamkan uang lebih dari $400 juta kepada Chief Executive Officer (CEO)-nya waktu, Bernard Ebbers, untuk menutupi kerugian perdagangan pribadinya. Ironisnya meski di dakwa telah melakukan pemalsuan, konspirasi dan laporan keuangan yang salah, mantan CEO worldcom tersebut mengaku tidak bersalah.

Analisisnya :

Sebuah perencanaan dalam perusahaan dan organisasi merupakan hal penting yang harus dilakukan agar program dapat menunjang. Untuk membuat strategi dan mencapai tujuan itu, dan mengembangkan rencana aktivitas kerja organisasi tersebut
Seperti halnya yang di katakan oleh Robbins dan Coulter ada perencanaan formal dan informal. Di dalam contoh kasus ini kurangnya rencana formal yang dilakukan dalam perusahaan dan tidak bertanggung jawab pada visi dan misi utama perusahaan.
Menutupi kesalahan dengan tidak mengakui kinerja mereka yang kurang bagus. Seharusnya perusahaan lebih berhati-hati dalam meminjamkan uang ke CEO dan membangun tujuan yang utama dari perusahaan agar mencapi tujuan tertentu.


Sumber  :
Stephen P Robbins & Mary Coulter. 2004. Manajemen, Jakarta, Indeks Group Garamedia
Susmitro, Andi. 2007. Manajemen Perencanaan. Jakarta
James A.F Stoner. Manajemen Edisi Kedua. jilid 1. Erlangga, Jakarta. 1996
Hariandja E. T Marihot. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta, PT Grasindo, anggota ikapi. 2002


Rabu, 01 Oktober 2014

Psikologi Manajemen


Pengertian Manajemen dan Kepemimpinan

Tugas ke-1

  Apa itu Manajemen ?
Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengatur. Pengaturan di lakukan melalui proses dan di atur berdasarkan urutan dari fungsi-fungsi manajemen itu. Jadi , manajemen itu merupakan suatu proses untuk mewujudkan tujuan yang di inginkan.

Definisi manajemen menurut profesor Oei Liang Lee adalah sebagai berikut :
a.   Manajemen adalah ilmu dan seni merencanakan,mengorganisasikan,  
     mengarahkan,mengkoordinasi serta mengawasi tenaga manusia dengan bantuan alat-alat                      untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
b.  Manajemen merupakan sarana untuk mencapai tujuan organisasi dengan memanfaatkan
     alat yang tersedia semaksimum mungkin.

Jenis –jenis dan fungsi manajemen
ada 4 jenis manajemen yaitu :
  1. Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM)
  2. Manajemen Permodalan (Unsur Money)
  3. Manajemen Akuntasi Biaya ( Unsur Materials)
  4. Manajemen Pemasaran ( Unsur Market )


      ada 4 jenis fungsi manajemen yaitu :
  1. Perancanaan (planning)
  2. Pengolaan ( organizing)
  3. Kepemimpinan ( leading)
  4. Pengendalian (controlling)

Apa itu Kepemimpinan ?
Kepemimpinan adalah kemampuan yang dipunyai seseorang untuk mempengaruhi orang-orang lain, kelompok dan bawahan, kemampuan untuk mengarahkan tingkah laku orang lain, mempunyai kemampuan ataupun keahlian khusus didalam bidang yang diharapkan oleh kelompoknya guna mencapai tujuan dan sasaran.

Pendekatan Perilaku Kepemimpinan

                   Fungsi – fungsi Kepemimpinan
1.      Fungsi - fungsi yang berhubungan dengan tugas atau pemecahan masalah.
2.      Fungsi – fungsi pemeliharaan kelompok atau sosial.

Gaya – gaya Kepemimpinan
1.      Gaya dengan orientasi tugas (task Oriented)
Manajer berorientasi tugas mengarahkan dan mengawasi bawahan secara tertutup untuk menjamin bahwa tugas dilaksanakan sesuai yang di inginkan.
2.      Gaya dengan orientasi kaeyawan (employee oriented)
Manajer berorientasi karyawan mencoba untuk lebih memotivasi karyawan dibandingkan mengawasi mereka dan mendorong para anggota untuk melaksanakan tugas dengan memberikan kesempan berpartisipasi dalam pembuatan keputusan.

  Tipe – tipe Kepemimpinan
1.      Tipe Otokratis
Ciri-cirinya :
a.       Mengandalkan kepada kekuatan/kekuasaan
b.      Menganggap dirinya paling berkuasa
c.       Keras dalam mempertahankan prinsip
d.      Jauh dari para bawahan
e.       Perintah diberikan secara paksa

2.      Tipe Laissez Faire
Ciri-cirinya :
a.       Memberi kebebasan kepada para bawahan
b.      Pemimpin tidak terlibat dalam kegiatan
c.       Semua pekerjaan dan tanggung jawab dilimpahkan kepada bawahan
d.      Tidak mempunyai wibawa
e.       Tidak ada kordinasi dan pengawasan yang baik

3.      Tipe paternalistik
Ciri-cirinya :
a.       Pemimpin bertindak sebagai bapak
b.      Memperlakukan bawahan sebagai orang yang belum dewasa
c.       Selalu memberikan perlindungan
d.      Keputusan ada ditangan pemimpin

4.      Tipe Kepemimpinan
Ciri – cirinya :
a.       Dalam komunikasi menggunakan saluran formal
b.      Menggunakan sistem komando/perintah
c.       Segala sesuatu bersifat formal
d.      Kadang bersifat kaku
5.      Tipe Demokratis
Ciri-cirinya :
a.       Berpartisipasi aktif dalam kegiatan organisasi
b.      Bersifat terbuka
c.       Bawahan diberi kesempatan untuk memberi saran dan ide baru
d.      Dalam pengambilan keputusan utamakan musyawarah untuk mufakat
e.       Menghargai potensi individu

Contoh Kasus dan Analisis
Setelah pensiun tentara Pak Qommar menjabat jadi kepala sekolah di SMA negri selama 6 bulan ini, menggantikan kepala sekolah yang lama. Kebetulan sekolah yang dipimpinnya ini merupakan sekolah yang terkenal dan telah lama berdiri. Animo masyarakat pun sangat besar untuk memasukkan anaknya kesekolah tersebut. Sang kepala sekolah adalah tipe yang bersemangat untuk terus belajar tentang manajemen sekolah dan penyelenggaraan pendidikan yang berkualitas. Segala informasi yang dia dapatkan dari seminar, workspoh dan lain-lain telah diterapkan.
Namun ketika melakukan evaluasi terhadap kinerja sekolahnya ia mendapatkan informasi bahwa guru-guru merasa beban kerjanya terlalu berat dikarenakan kebijakan yang di buat oleh Pak Qommar.

Pertanyaan kasus :
-          Gaya kepemimpinan macam apa yang digunakan oleh Pak Qommar? Konsekuensi apa bila Pak Qommar tidak merubah gaya kepemimpinannya? Apa saran saudara untuk pak Qommar?

Jawab :
            Gaya yang dipakai adalah tipe otokratis, yaitu tipe pemimpin yang memusatkan segala keputusan dan kebijakan yang diambil dari dirinya sendiri secara penuh. Pada tipe kepemimpinan otokratis ini, pemimpin mengendalikan semua aspek kegiatan. Pemimpin memberitahukan sasaran apa saja yang ingin dicapai dan cara untuk mencapai sasaran tersebut baik itu sasaran utama ataupun minornya. Semua keberhasilan yang akan di capai dalam sekolah tersebut karena ketakutan bawahan terhadap atasan dan bukan atas dasar keyakinan bersama. Gaya kepemimpinan ini secara dominan berpengaruh terhadap kinerja dan kepuasaan guru. Konsekuensinya pihak lain akan merasa terbebankan oleh semua tugas yang diberikan dan tidak akan mengerjakan dengan benar tugas tersebut. Saran saya agar kepemimpinan Qommar ini menerapkan kepemimpinan berorientasi karyawan lebih dominan dibandingkan dengan gaya kepemimpinan berorientasi tugas agar dapat meningkatkan motivasi guru. Dan membuat perencanaan agar bisa mengatur sarana untuk mencapai tujuan organisasi dengan memanfaatkan alat yang tersedia semaksimum mungkin.



 SUMBER   :
Hasibuan, Malayu S.P (2006).Manajemen (Dasar,Pengertian,dan Masalah ). Jakarta : Bumi Akra.
- Robbins, S dan Coulter, M. 2004. Manajemen Jilid 1. Jakarta : INDEKS
- Robbins, S dan Coulter, M. 2004. Manajemen Jilid 2. Jakarta : INDEKS
- Kartono Kartini., Pemimpin dan Kepemimpinan, Indonesia, Jakarta, 1992