Minggu, 24 Maret 2013

Kota Sejuta Cerita



Borneo. Sebuah pulau yang berada diantara pulau Sumatera dan pulau Sulawesi. Sungai Mahakam merupakan gerbang bagi kota kelahiranku. Ya, kota Samarinda adalah tempat kelahiranku. 2 Juli 1994 aku terlahir ke dunia. Tak perlu lama Ayah dan Ibu untuk mencari nama. Amalia Khairida yang berarti amal yang baik, telah tertulis di akta kelahiran. Semoga nama ini menjadi doa untukku.
Aku ditakdirkan untuk terlahir sebagai anak ke dua dan anak perempuan satu-satunya. Kakak pertamaku bernama Eka Prasetya. Walaupun kami berbeda 5 tahun, tak membuat kami jauh satu sama lain, karena dia adalah seorang kakak yang baik dan penyayang. Dia berhasil membuatku ingin segera mendapat gelar sarjana, karena dia telah berhasil menjadi sarjana Teknik Mesin dengan nilai yang cukup membanggakan. Tentu ini membuat Ayah dan ibuku bangga.
Ayahku merupakan perantau dari pulau Jawa ke pulau Kalimantan untuk bekerja. Tak disangka, Ayah bertemu pujaan hatinya di pulau ini. Ya ibuku asli orang Kalimantan. Banyak orang yang bilang  jika sudah meminum air Kalimantan, maka orang itu akan balik lagi ke pulau ini. Mungkin itu salah satu penyebab Ayahku selalu balik ke pulau ini hehe. Mungkin sama denganku. Sebagai perantau, yang saat ini aku tinggal di kota hujan, Bogor membuatku selalu rindu dengan kota kelahiranku.
Menjadi Psikolog yang sukses dan membuat orang tuaku bangga adalah cita-citaku. Terdengar sederhana, namun aku yakin inilah yang aku ingin segera aku capai. Aku ingin membalas semua kebaikan orang tuaku dengan kerja kerasku sendiri nantinya. Walaupun aku tahu, tak bisa aku membalas semua kebaikan yang telah orang tuaku berikan. Terlalu banyak yang telah mereka berikan kepadaku, biarlah Allah yang membalas semua kebaikan beliau.

Kota yang terletak di timur pulau Kalimantan inilah aku menghabiskan masa kecilku yang  membuatku merasa berat untuk meninggalkan pulau ini ketika aku harus melanjutkan pendidikanku. Sedari kecil aku telah mengenyam pendidikan disini. TK Barunawati menjadi awal pertama aku mengenal dunia pendidikan. Dilanjutkan dengan bersekolah di SDN 007. Banyak orang yang bilang bahwa SD ini adalah SD James Bond, ya karena ada 007 pada SD itu haha. Tetapi tidak ada kaitannya kok sama James Bond, SD ini sama halnya dengan SD lain di pulau ini. SMPN 5 Samarinda menjadi lanjutannya.
Disinilah aku mulai merasakan yang namanya cinta monyet hahaha. SMAN 3 Samarinda. Pada saat SMA ini, banyak sekali pengalaman yang aku punya. Karena aku yakin bahwa masa-masa inilah yang sangat penuh dengan kenangan.
Hal pertama yang menjadi pengalaman paling berkesan adalah saat detik-detik menuju gerbang kedewasaaaku. 2 Juli 2011, sat aku telah tertidur ternyata teman-temanku dan keluargaku sudah mempunyai rencana untuk merayakan ulang tahunku yang ke 17. Mereka datang dengan membawa sejumlah kado dan tentunya kue ulang tahun yang ada lilin 17 tepat diatas kue itu. Berawal dari ide teman-temanku yang ingin memeberiku kejutan saat aku berumur 17 tahun, lalu Ibuku juga menyetujinya. Akhirnya tepat malam ulang tahunku mereka dating kerumahku dan membangunkanku yang sedang tertidur dengan nyanyian ulang tahun. Sangat terkejut sekaligus terharu. Aku begitu beruntung mempunyai teman-teman sebaik mereka. Setelah aku meniup lilin ulang tahunku, mereka menyuruhku keluar untuk sekedar merayakan hari jadiku.
Diluar rumah, aku dan teman-temanku berkumpul. Tak peduli waktu telah larut malam, aku pikir toh ini hari ulang tahunku, ya ini adalah hari special untukku. Tak aku duga, ternyata belum berakhir kejutan untukku. Saat aku sedang mengobrol ternyata aku diguyur dengan cairan yang terbuat dari telur, terigu, kecap dan entah apalagi. Bau yang sangat menyengat dan membuatku eneg. Mau marahpun aku tak bisa, hanya rasa bahagia yang ada. Aku sangat beruntung memiliki teman seperti kalian.
Itusaja pengalamanku? Tidak dong, tentu masih banyak yang aku punya. Jika itu yang meneyenangkan, makan ada yang cukup menyedihkan. Mempunyai hobi bermain basket membuatku mengikuti ekstrakurikuler basket di SMAku. Aku sangat bersemangat jika sudah berlatih basket bersama teman-temanku. Terlebih saat ada pertandiang basket yang bergengsi dan membawa nama sekolah. Aku sangat ingin memberi yang terbaik untuk sekolahku. DBL salah satu cara untuk mewujudkannya, yaitu pertandingan basket antar sekolah. Bukan hanya itu saja, jika kita telah menang antar sekolah, maka aka nada pertandiang antar kota bahkan samapai provinsi. Bagaimana tidak membanggakan jika tim basket sekolahku bisa sampai tahap provinsi?
Latihan demi latihan kami lalui. Dengan semangat 45, aku dan teman-temanku setiap hari sepulang sekolah langsung menuju lapangan basket di sekolahku. Dribbling, jump pass, shooting  semuanya, aku dan teman-temanku latih dengan serius. Pelatih kamipun dengan sangat sabar melatih kami. Dari latihan dasar, sampai trik-trik yang harus kami sempurnakan.
Hari pertandingan pun tiba. Dengan tidak sabar kami semua menuju tempat pertandingan. Kepercayaan untuk sampai final pun sudah kami tanamkan pada diri kami semua. Mengalahkan lawan-lawan kami semua adalah harapan sekaligus doa kami, sehingga kami bisa menjadi juara dalam pertandingan ini. Tetapi doa tinggalah doa, kami hanya sampai pada semifinal. Tak sampai ke final adalah kesedihan unutk kami. Membawa nama sekolah kamipun sirna sudah. Tak apalah, ini semua menjadi pelajaran yang berharga unutk kami. Semoga adik-adik kelas kami bisa mewujudkan cita-cita itu. Seperti motto hidupku, yaitu hidup hanya sekali, nikmatilah hidup seperti air yang mengalir. Jangan pernah menyia-nyiakan kesempatan yang berharga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar