Borneo. Sebuah pulau yang berada
diantara pulau Sumatera dan pulau Sulawesi. Sungai Mahakam merupakan gerbang
bagi kota kelahiranku. Ya, kota Samarinda adalah tempat kelahiranku. 2 Juli
1994 aku terlahir ke dunia. Tak perlu lama Ayah dan Ibu untuk mencari nama.
Amalia Khairida yang berarti amal yang baik, telah tertulis di akta kelahiran.
Semoga nama ini menjadi doa untukku.
Aku ditakdirkan untuk terlahir
sebagai anak ke dua dan anak perempuan satu-satunya. Kakak pertamaku bernama
Eka Prasetya. Walaupun kami berbeda 5 tahun, tak membuat kami jauh satu sama
lain, karena dia adalah seorang kakak yang baik dan penyayang. Dia berhasil
membuatku ingin segera mendapat gelar sarjana, karena dia telah berhasil
menjadi sarjana Teknik Mesin
dengan nilai yang cukup membanggakan. Tentu ini membuat Ayah dan ibuku bangga.
Ayahku merupakan perantau dari
pulau Jawa ke pulau Kalimantan untuk bekerja. Tak disangka, Ayah bertemu pujaan
hatinya di pulau ini. Ya ibuku asli orang Kalimantan. Banyak orang yang
bilang jika sudah meminum air
Kalimantan, maka orang itu akan balik lagi ke pulau ini. Mungkin itu salah satu
penyebab Ayahku selalu balik ke pulau ini hehe. Mungkin sama denganku. Sebagai
perantau, yang saat ini aku tinggal di kota hujan, Bogor membuatku selalu rindu
dengan kota kelahiranku.
Menjadi Psikolog yang sukses dan
membuat orang tuaku bangga adalah cita-citaku. Terdengar sederhana, namun aku
yakin inilah yang aku ingin segera aku capai. Aku ingin membalas semua kebaikan
orang tuaku dengan kerja kerasku sendiri nantinya. Walaupun aku tahu, tak bisa
aku membalas semua kebaikan yang telah orang tuaku berikan. Terlalu banyak yang
telah mereka berikan kepadaku, biarlah Allah yang membalas semua kebaikan
beliau.
Kota yang terletak di timur pulau
Kalimantan inilah aku menghabiskan masa kecilku yang membuatku merasa berat untuk meninggalkan
pulau ini ketika aku harus melanjutkan pendidikanku. Sedari kecil aku telah
mengenyam pendidikan disini. TK Barunawati menjadi awal pertama aku mengenal
dunia pendidikan. Dilanjutkan dengan bersekolah di SDN 007. Banyak orang yang
bilang bahwa SD ini adalah SD James Bond, ya karena ada 007 pada SD itu haha.
Tetapi tidak ada kaitannya kok sama James Bond, SD ini sama halnya dengan SD
lain di pulau ini. SMPN 5 Samarinda menjadi lanjutannya.
Disinilah aku mulai merasakan yang namanya cinta
monyet hahaha. SMAN 3 Samarinda. Pada saat SMA ini, banyak sekali pengalaman
yang aku punya. Karena aku yakin bahwa masa-masa inilah yang sangat penuh
dengan kenangan.
Hal pertama yang menjadi pengalaman
paling berkesan adalah saat detik-detik menuju gerbang kedewasaaaku. 2 Juli
2011, sat aku telah tertidur ternyata teman-temanku dan keluargaku sudah
mempunyai rencana untuk merayakan ulang tahunku yang ke 17. Mereka datang
dengan membawa sejumlah kado dan tentunya kue ulang tahun yang ada lilin 17
tepat diatas kue itu. Berawal dari ide teman-temanku yang ingin memeberiku
kejutan saat aku berumur 17 tahun, lalu Ibuku juga menyetujinya. Akhirnya tepat
malam ulang tahunku mereka dating kerumahku dan membangunkanku yang sedang
tertidur dengan nyanyian ulang tahun. Sangat terkejut sekaligus terharu. Aku
begitu beruntung mempunyai teman-teman sebaik mereka. Setelah aku meniup lilin
ulang tahunku, mereka menyuruhku keluar untuk sekedar merayakan hari jadiku.
Diluar rumah, aku dan teman-temanku
berkumpul. Tak peduli waktu telah larut malam, aku pikir toh ini hari ulang
tahunku, ya ini adalah hari special untukku. Tak aku duga, ternyata belum
berakhir kejutan untukku. Saat aku sedang mengobrol ternyata aku diguyur dengan
cairan yang terbuat dari telur, terigu, kecap dan entah apalagi. Bau yang
sangat menyengat dan membuatku eneg. Mau marahpun aku tak bisa, hanya rasa
bahagia yang ada. Aku sangat beruntung memiliki teman seperti kalian.
Itusaja pengalamanku? Tidak dong,
tentu masih banyak yang aku punya. Jika itu yang meneyenangkan, makan ada yang
cukup menyedihkan. Mempunyai hobi bermain basket membuatku mengikuti
ekstrakurikuler basket di SMAku. Aku sangat bersemangat jika sudah berlatih
basket bersama teman-temanku. Terlebih saat ada pertandiang basket yang
bergengsi dan membawa nama sekolah. Aku sangat ingin memberi yang terbaik untuk
sekolahku. DBL salah satu cara untuk mewujudkannya, yaitu pertandingan basket
antar sekolah. Bukan hanya itu saja, jika kita telah menang antar sekolah, maka
aka nada pertandiang antar kota bahkan samapai provinsi. Bagaimana tidak
membanggakan jika tim basket sekolahku bisa sampai tahap provinsi?
Latihan demi latihan kami lalui.
Dengan semangat 45, aku dan teman-temanku setiap hari sepulang sekolah langsung
menuju lapangan basket di sekolahku. Dribbling,
jump pass, shooting semuanya, aku
dan teman-temanku latih dengan serius. Pelatih kamipun dengan sangat sabar
melatih kami. Dari latihan dasar, sampai trik-trik yang harus kami sempurnakan.
Hari pertandingan pun tiba. Dengan
tidak sabar kami semua menuju tempat pertandingan. Kepercayaan untuk sampai
final pun sudah kami tanamkan pada diri kami semua. Mengalahkan lawan-lawan
kami semua adalah harapan sekaligus doa kami, sehingga kami bisa menjadi juara
dalam pertandingan ini. Tetapi doa tinggalah doa, kami hanya sampai pada
semifinal. Tak sampai ke final adalah kesedihan unutk kami. Membawa nama
sekolah kamipun sirna sudah. Tak apalah, ini semua menjadi pelajaran yang
berharga unutk kami. Semoga adik-adik kelas kami bisa mewujudkan cita-cita itu.
Seperti motto hidupku, yaitu hidup hanya sekali, nikmatilah hidup seperti air
yang mengalir. Jangan pernah menyia-nyiakan kesempatan yang berharga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar